ilustrasi hasil rapid test. (dok.BBC) ||
DEPOK-SARERHEA, Polres Metro Depok mengamankan puluhan remaja atau pelajar yang terjaring operasi. Para anak muda tersebut diamankan saat hendak mengikuti demo tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Jakarta.
Ketika diamankan di Polsek Sukmajaya sebanyak 37 remaja dan terdapat remaja putri menjalani rapid test oleh pihak Puskesmas. Walhasil, satu dari 37 remaja itu dinyatakan reaktif.
“Satu remaja dinyatakan reaktif usai dilakukan rapid tes, dan dia kita pisahkan dari teman yang bersamaan diamankan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah, Selasa (13/10/2020) seperti dikutip Wartadepok.com.
Satu orang reaktif itu nanti akan melakukan tes usap untuk memastikan apakah dia terpapar atau tidak. Namun untuk sementara waktu, remaja itu dipisahkan dari teman yang lainnya.
“Dari 15 anak yang ingin ikut aksi ke Jakarta, ada satu yang reaktif. Bahaya,mereka ikut aksi yang mereka tidak tahu maksudnya, tapi berpotensi menyebar Covid19 diantara mereka,” tukasnya.
Pihaknya akan berkordinasi dengan pihak sekolah dan dinas kesehatan. Selain itu, polisi juga akan memanggil orang tua para remaja tersebut.
“Kita monitoring dan titip ke sekolah, ke orang kesehatan setempat. Dan orangtuanya utamanya yang saat ini kontak erat dengan yang reaktif,” paparnya.
Sebelumnya, petugas Polsek Sukmajaya mengamankan 37 remaja yang akan menuju Jakarta dan ikut demo. Mereka dihadang ketika melintas menggunakan truk di Jalan Raya Bogor. Puluhan remaja yang diamankan itu umumnya masih pelajar, namun sebagian sudah tidak bersekolah.
“Sangat memperihatinkan, mereka sekolah yang melalui daring tapi dia pamit ternyata mau ikit aksi ke Jakarta,” ucap Kapolres. (wan/wd/tal)