Tampilan Fleets alias Twitter Story. (Hindustantimes.com) || |
AMERIKA SERIKAT-SARERHEA.COM, Media sosial sekaligus situs mikroblogging, Twitter membuat gebrakan dengan meluncurkan fitur baru bernama Fleets.
Fitur ini hadir sebagai langkah Twitter meremajakan tampilannya sekaligus menggaet lebih banyak pengguna dari kalangan remaja.
Sekilas Fleets mirip dengan stories yang ada di setiap jejaring sosial dan pesan instan milik Facebook,inc. Seperti Whatsapp Story, Instastory, ataupun milik sang empunya Facebook Story.
Maka, tak heran warganet menjuluki Fleets dengan nama ‘Twitter Story’. Sebuah langkah dari Twitter yang dianggap nekat.
Alasan Luncurkan Fleets Walau Mirip Fitur Unggulan Kompetitor
Sadar fitur terbarunya mirip media sosial sebelah dan berpotensi disebut penjiplak, pihak Twitter buru-buru memberikan keterangan resmi terkait Fleets atau Twitter Story.
Dalam keterangan resminya yang diunggah dalam blog pada Selasa (17/11/2020), Direktur Desain Twitter Joshua Harris dan Manajer Produk Sam Haveson mengungkapkan alasan dirilisnya fitur Fleets.
Menurut keduanya peluncuran fitur tersebut berdasarkan masukan dari pengguna Twitter. Banyak pengguna mengatakan media sosial besutan Jack Dorsey ini kaku dan minim upgrade secara tampilan maupun penggunaan.
Lebih lanjut keduanya menyebut pengguna menginginkan Twitter sebagai media sosial yang tak hanya memberikan informasi (selama ini Twitter identik dengan media sosial berita) tapi juga memberikan hiburan dan pengalaman tersendiri saat digunakan.
“Untuk membantu orang merasa lebih nyaman, kami (Twitter-red) telah mengupayakan berbagai cara yang lebih menyentuh penggunan. Tujuannya agar orang-orang membicarakan tentang apa yang terjadi. Hari ini, kami meluncurkan Fleets sehingga semua orang dapat dengan mudah bergabung dalam percakapan dengan cara baru dengan pemikiran singkat mereka, “tulis keterangan di blog resmi Twitter seperti dikutip dari laman nbcnews.com.
Cara Menggunakan Fitur Fleets dan Kelebihannya
Dari pengalaman redaksi Duniamasa.com, fitur Fleets atau disebut juga Twitter Story baru bisa digunakan apabila pengguna mengupgrade Twitter ke versi terbaru.
Jika sudah di-upgrade, maka dibagian atas beranda atau timelines muncul bulatan di bagian atas. Bulatan yang memuat foto profil pengguna lainnya itu jika diklik berupa postingan layaknya stories yang dikeluarkan media sosial dan jejaring pesan instan besutan Mark Zuckerberg.
Cara membuat Fleets sendiri cukup mudah.Pengguna Twitter hanya perlu mengetuk ikon Fleets yang berada tepat di sebelah bagian kiri atas di menu beranda. Tak jauh berbeda seperti ketika ingin membuat Instagram stories.
Selanjutnya pengguna Twitter dapat memilih opsi konten yang diunggah ke Fleets. Konten dapat berupa foto, video, maupun hanya sebatas teks. Hmmmm… familiar ya?
Sehabis memilih salah satu di antara opsi tadi, pengguna dapat mengetuk tulisan ‘fleet’ yang berada di sebelah kanan atas. Konten Fleets pun berhasil diunggah.
Setelah itu, pengguna bakal melihat konten unggahan Fleets di menu beranda. Di sana terlihat siapa saja yang bisa melihat profil serta melihat konten Fleet yang diunggah pengguna.
Seperti membuat stories pada umumnya, unggahan pengguna berpotensi dikomentari melalui direct message (DM). Pengguna Twitter yang membuat Fleets atau Twitter Story dapat mengatur penerimaan pesan.
Pesan yang diterima pengguna atau kreator konten dari semua orang, termasuk yang tidak mereka ikuti hingga akhirnya siapapun bisa membalas konten Fleets pengguna.
Konten yang diunggah di Fleets atau Twitter Story hanya bertahan 24 jam. Setelah itu sistem akan otomatis menghapusnya.
Untuk membalas sebuah Fleets, Twitter menjelaskan pengguna cukup mengetuk Fleets tersebut. Selanjutnya pengguna satu dan pengguna lainnya saling dapat bercakap-cakap melalaui direct message tentang konten masing-masing.
Respon Pengguna Twitter Soal Kehadiran Fitur Fleets alias Twitter Story, Pro atau Kontra?
Setiap rilisan terbaru, pasti selalu akan ada pro dan kontra di kalangan pengguna Twitter. Hal sama terjadi saat Fleets alias Twitter Story diluncurkan.
Banyak di antara warganet yang merasa Twitter tidak perlu ikut-ikutan Facebook, Inc untuk menghadirkan fitur stories. Menurut warganet kehadiran stories di Twitter membuat tidak ada pilihan lain dalam ber-media sosial.
Pasalnya semua sama-sama ada storiesnya. Terlebih Twitter dari awal, dianggap media sosial yang tujuannya untuk mengutarakan pendapat dan mencari informasi cepat, bukan ajang pamer seperti yang kerap diunggah di stories.
“My biggest fear is that one day Twitter will turn into Facebook … we are now one step closer #TwitterStory,” ujar akun @bettercalltyler menanggapi kehadiran Fleets.
Selain masalah fitur yang penggunaannya dianggap tidak tepat, dilaporkan juga bahwa fitur Fleets sempat mengalami nge-lag di awal perilisannya.
Banyak pengguna Twitter yang mengupgrade aplikasi untuk menjajal Fleets, namun masalah mereka alami. Pengguna tidak dapat menggunakan fitur tersebut. Sontak warganet pun melambungkan tagar #fleetslaging.
Reporter: Sarerhea.com
Editor: Talhah L.A